Strategi trading macam apa yang bisa menghasilkan profit forex konsisten di HOTFOREX?
Pertanyaan di atas adalah contoh umum dari rasa penasaran trader awam yang belum mengetahui teknik trading forex profit konsisten terpenting agar bisa mendapatkan keuntungan sebesar – besarnya. Strategi apapun yang dibuat idealnya harus memasukkan analisa sebagai sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, entah untuk menjual atau membeli mata uang.
Faktanya, keuntungan yang berkelanjutan tidak ditentukan oleh strategi A, B, C, dst di HOTFOREX. Apapun strategi trading forex yang diterapkan, semua trader masih berpotensi mengalami kerugian karena memang tidak ada yang bisa menebak arah pergerakan harga di masa depan.
Trader forex juga harus paham bahwa sistem tak akan berjalan baik jika strategi yang diterapkan terlalu rumit untuk diterapkan. Dengan melakukan pendekatan langsung, trader bisa meningkatkan peluang profit.
Inilah 5 jenis strategi forex yang umum dipakai trader forex HOTFOREX
1. Swing Trading
Jika Anda adalah orang yang punya target jangka menengah-panjang dalam forex, maka Swing Trading boleh dicoba. Swing Trading diartikan sebagai salah satu strategi trading yang menempatkan eksekusi Buy atau Sell pada titik-titik pembalikan harga, sehingga bisa mendapatkan keuntungan seoptimal mungkin saat harga sedang bergerak ke arah tertentu.
Timeframe yang biasa digunakan yaitu 1D atau 1W. Menurut Rayner Teo, untuk open posisi, Swing Trader seringkali melakukan Buy di Support dan Sell di Resistance, Trade Breakout, Trade Pullback, serta Trade Bouncing.
Analisa mereka biasanya melibatkan pengamatan candlestick dan penggunaan indikator Moving Average.
2. Scalping
Scalping adalah strategi trading pada timeframe rendah dengan tujuan mendapatkan keuntungan cepat. Strategi trading satu ini sebenarnya tidak disarankan bagi trader pemula, mengingat waktu yang dibutuhkan untuk analisa dan merencanakan open posisi sangatlah singkat.
Scalper memerlukan ketepatan dan tingkat konsentrasi tinggi untuk mendapat keuntungan di pasar forex yang bergerak dengan cepat. Jadi, strategi Scalping tidak dapat dilakukan selama jam kantor atau ketika trader tidak bisa fokus pada platform trading.
3. Day Trading (Intraday)
Sesuai namanya, trading dengan strategi ini berarti Anda harus open posisi, baik entry maupun exit, di hari yang sama. Jika pada pagi Anda membeli GBP/USD, maka Anda harus menjual GBP/USD maksimal pada malam harinya. Karena posisi entry maupun exit dilakukan di hari yang sama, maka profit maupun loss juga bisa diketahui di hari yang sama.
Teknik seperti itu lebih mudah membantu trader untuk cepat move on dan fokus mencari peluang baru di keesokan harinya. Karena Day Trading merupakan strategi trading jangka pendek, maka timeframe yang biasa digunakan yaitu 1H atau 4H.
4. Position Trading
Position Trading merupakan strategi jangka panjang yang memungkinkan trader menahan posisi selama beberapa minggu bahkan bulan. Dengan strategi ini, trader lebih menggunakan trading forex sebagai investasi.
Karena tradingnya jangka panjang, maka analisa yang dilakukan biasanya lebih mendalam, guna mengetahui pengaruh-pengaruh eksternal terhadap mata uang yang hendak dibeli. Salah satu metode analisa yang paling banyak digunakan dalam Position Trading adalah trend following (trading mengikuti pergerakan arah tren).
5. Transition Trading
Transition trading bisa dianggap sebagai strategi baru. Menurut Rayner, ia "tidak sengaja" menemukan strategi ini saat melakukan perdagangan eksklusif.
Pada strategi ini, trader biasanya masuk pada timeframe rendah. Jika pasar bergerak sesuai dengan dugaannya, maka ia akan meningkatkan Take Profit atau Stop Loss pada timeframe yang lebih tinggi.
Pertanyaan di atas adalah contoh umum dari rasa penasaran trader awam yang belum mengetahui teknik trading forex profit konsisten terpenting agar bisa mendapatkan keuntungan sebesar – besarnya. Strategi apapun yang dibuat idealnya harus memasukkan analisa sebagai sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, entah untuk menjual atau membeli mata uang.
Faktanya, keuntungan yang berkelanjutan tidak ditentukan oleh strategi A, B, C, dst di HOTFOREX. Apapun strategi trading forex yang diterapkan, semua trader masih berpotensi mengalami kerugian karena memang tidak ada yang bisa menebak arah pergerakan harga di masa depan.
Trader forex juga harus paham bahwa sistem tak akan berjalan baik jika strategi yang diterapkan terlalu rumit untuk diterapkan. Dengan melakukan pendekatan langsung, trader bisa meningkatkan peluang profit.
Inilah 5 jenis strategi forex yang umum dipakai trader forex HOTFOREX
1. Swing Trading
Jika Anda adalah orang yang punya target jangka menengah-panjang dalam forex, maka Swing Trading boleh dicoba. Swing Trading diartikan sebagai salah satu strategi trading yang menempatkan eksekusi Buy atau Sell pada titik-titik pembalikan harga, sehingga bisa mendapatkan keuntungan seoptimal mungkin saat harga sedang bergerak ke arah tertentu.
Timeframe yang biasa digunakan yaitu 1D atau 1W. Menurut Rayner Teo, untuk open posisi, Swing Trader seringkali melakukan Buy di Support dan Sell di Resistance, Trade Breakout, Trade Pullback, serta Trade Bouncing.
Analisa mereka biasanya melibatkan pengamatan candlestick dan penggunaan indikator Moving Average.
2. Scalping
Scalping adalah strategi trading pada timeframe rendah dengan tujuan mendapatkan keuntungan cepat. Strategi trading satu ini sebenarnya tidak disarankan bagi trader pemula, mengingat waktu yang dibutuhkan untuk analisa dan merencanakan open posisi sangatlah singkat.
Scalper memerlukan ketepatan dan tingkat konsentrasi tinggi untuk mendapat keuntungan di pasar forex yang bergerak dengan cepat. Jadi, strategi Scalping tidak dapat dilakukan selama jam kantor atau ketika trader tidak bisa fokus pada platform trading.
3. Day Trading (Intraday)
Sesuai namanya, trading dengan strategi ini berarti Anda harus open posisi, baik entry maupun exit, di hari yang sama. Jika pada pagi Anda membeli GBP/USD, maka Anda harus menjual GBP/USD maksimal pada malam harinya. Karena posisi entry maupun exit dilakukan di hari yang sama, maka profit maupun loss juga bisa diketahui di hari yang sama.
Teknik seperti itu lebih mudah membantu trader untuk cepat move on dan fokus mencari peluang baru di keesokan harinya. Karena Day Trading merupakan strategi trading jangka pendek, maka timeframe yang biasa digunakan yaitu 1H atau 4H.
4. Position Trading
Position Trading merupakan strategi jangka panjang yang memungkinkan trader menahan posisi selama beberapa minggu bahkan bulan. Dengan strategi ini, trader lebih menggunakan trading forex sebagai investasi.
Karena tradingnya jangka panjang, maka analisa yang dilakukan biasanya lebih mendalam, guna mengetahui pengaruh-pengaruh eksternal terhadap mata uang yang hendak dibeli. Salah satu metode analisa yang paling banyak digunakan dalam Position Trading adalah trend following (trading mengikuti pergerakan arah tren).
5. Transition Trading
Transition trading bisa dianggap sebagai strategi baru. Menurut Rayner, ia "tidak sengaja" menemukan strategi ini saat melakukan perdagangan eksklusif.
Pada strategi ini, trader biasanya masuk pada timeframe rendah. Jika pasar bergerak sesuai dengan dugaannya, maka ia akan meningkatkan Take Profit atau Stop Loss pada timeframe yang lebih tinggi.
0 comments: